SOLO—Perbincangan antara politisi dan negarawan seolah tak ada habisnya. Indonesia saat ini dinilai mengalami surplus politisitetapi bukan negarawan seperti yang dibutuhkan. Wakil Ketua DPR dari PDIP Pramono Anung di Jakarta mengungkapkan, 'Salah satu cara untuk menghadang agar Indonesia menjadi negara gagal adalah dipimpin oleh negarawan. Tapi sayangnya, saat ini yang terjadi justru surplus politisi'
Menurut dia, negarawan berpikir jangka panjang yakni untuk masa yang akan datang. Sedangkan politikus, berpikir bagaimana agar terpilih kembali dalam pemilu yang akan datang. 'Termasuk sejumlah tokoh yang saat ini memimpin, masih berpikir sebagai politisibukan negarawan,' tukas dia.
Akibat kepemimpinan yang dipegang politikus, lanjut dia, banyak terjadi ribut-ribut karena persoalan yang tidak tentu. Nah, bagaimana menurut Anda? Di Indonesia dinilai terlalu banyak mempunyai politisi dari pada negarawan? Adakah tokoh saat ini yang kira-kira pas disebut negarawan? Anda bisa berpendapat dan berkomentar mengenai hal tersebut dalam Progran Dinamika 103, pukul 08.05-10.00, Jumat (14/9), melalui SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telpon [0271] 739389, 739367. [SPFM/ant/ary]
Editor: Ariyanto Mahardika | Dalam : Dinamika 103
Harian Jogja 14 Sep, 2012
-
Source: http://www.solopos.com/2012/solopos-fm-3/dinamika-103/politisi-atau-negarawan-328559
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com