Apa yang dilakukan Ariel kala itu? Jangan bayangkan pesta yang meriah di antara orang tercinta dan teman-teman. Ia hanya sendiri bersimpuh di mushala rumah tahanan Bareskrim Mabes Polri.
Menurut Ariel dalam buku 'Kisah Lainnya', ulang tahun ke-29 itu merupakan titik-balik sadarnya. Ia seolah baru menyadari bahwa semua keputusan hidupnya ada di tangan Tuhan.
"Saya akan terima dan ikuti apapun yang dituliskan pena-Nya terhadap saya. Saya hanya memohon untuk diberikan akhir yang terbaik untuk saya, juga orang yang saya cintai, apapun akhir itu, dan apapun yang harus terjadi di antara sebelumnya," tuturnya.
Sebuah pembelajaran hidup pun kembali dirasakannya, sebuah arti hidup yang mungkin tak didapatkannya saat di luar penjara.
(fk/mmu)
09 Aug, 2012
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/590264/s/2232727c/l/0Lhot0Bdetik0N0Cread0C20A120C0A80C0A90C1230A360C19871120C230A0Cpengalaman0Ebatin0Eariel0Erayakan0Eultah0Eke0E290Edi0Epenjara/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com