LOMBA rancang busana muslim (LRBM) yang diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Indonesia Islamic Fashion Fair 2012, telah memilih 15 peserta yang akan maju di babak final pada 10 Agustus mendatang. Sebelumnya, para peserta tersebut harus bersaing dengan 40 peserta lain untuk seleksi awal.
Pengerucutan ini didasarkan atas penilaian para juri yang didasarkan pada unsur originalitas, kesesuaian syariah, kreativitas, kesesuaian tema, berdaya pakai, dan memiliki daya jual. Hasilnya, para juri memutuskan untuk memilih nama-nama berikut:
Suheni Estuningyah
Pada LRBM tahun ini, Suheni memberi tema Tartanesia Folklore dalam rancangannya. Dirinya mengaku terinspirasi dari busana tradisional Skotlandia dan memadukannya dengan sarung tenun Palembang yang ditambahkan aplikasi dari perca tenun. Pilihannya untuk menampilkan busana dengan gaya simpel, namun elegan menambah keyakinannya untuk bersaing di lomba ini.
"Saya berharap, lomba ini bisa menjadi pembuka jalan bagi saya untuk menekuni bisnis fashion," tuturnya.
Lastriana Siti Awaliyah
Dengan karya yang diberi judul Reinkarnasi Sinjang Batik Garutan, Lastriana berharap bisa menghadirkan tampilan batik garut yang lebih modern.
"Ide awalnya sih, saya ingin mengubah sesuatu yang lain dari tampilan sinjang batik garutan sehingga bisa tampil lebih modern. Untuk mendapatkan hasil terbaik, saya menerapkan teknik quilting dan cutting," ucapnya.
Ange Angrainy
Melihat kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka minum kopi, membuat gadis asal Sumatera Utara ini merancang busana yang terinspirasi dari aktivitas tersebut.
"Meski judulnya terkesan sederhana, tapi maknanya dalam. Saya ingin mengangkat busana muslimah yang pantas dan modis saat berkumpul di kafe," katanya.
Siti Bunga Firdausi
Dalam rancangannya kali ini, Siti mengusung tema Kawai Nesia yang terinspirasi dari gaya busana tradisional Jepang, seperti yukata dan kimono yang dikolaborasikan dengan kain tradisional Indonesia sehingga menjadi karya Nusantara dengan sentuhan internasional.
Sybil Yusrina Putri
Dengan tema Greek Inspired, Sybil menghadirkan rancangan yang terinspirasi pada eksotisme Yunani yang mengombinasikan warna-warna pastel, putih, hitam, dan gold dalam siluetnya. Meski begitu, Sybil juga mengatakan bahwa dirinya tetap menggunakan bahan-bahan dari Indonesia.
"Walaupun terinspirasi pada Yunani, tapi saya memakai bahan-bahan yang ada di Indonesia. Saya ingin membuat bahan yang harganya murah menjadi terlihat mahal. Saya tidak mau orang yang kelak membeli karya saya mengatakan bahwa penampilan brand saya tidak semahal seperti yang tertera di price tag," katanya.
Ade Nurhasanah
Dalam rancangan yang berjudul The Feminine Side Of Dendelion, Ade lebih mengutamakan pemanfaatan bahan-bahan yang ringan untuk busana rancangannya.
Halida Noor
Dengan mencoba memadukan hanbok dari Korea dan draperi khas Dewi Yunani yang berasal dari Eropa dengan batik banyumas dan tenun makassar, Halida menamakan rancangannya Etnika Globatika. Untuk mendapatkan garis rancangan yang asimetris, Halida menggunakan kerut-kerut dan draperi sehingga tampak muka dan belakang baju rancangannya menjadi berbeda.
(tty)
Pengerucutan ini didasarkan atas penilaian para juri yang didasarkan pada unsur originalitas, kesesuaian syariah, kreativitas, kesesuaian tema, berdaya pakai, dan memiliki daya jual. Hasilnya, para juri memutuskan untuk memilih nama-nama berikut:
Suheni Estuningyah
Pada LRBM tahun ini, Suheni memberi tema Tartanesia Folklore dalam rancangannya. Dirinya mengaku terinspirasi dari busana tradisional Skotlandia dan memadukannya dengan sarung tenun Palembang yang ditambahkan aplikasi dari perca tenun. Pilihannya untuk menampilkan busana dengan gaya simpel, namun elegan menambah keyakinannya untuk bersaing di lomba ini.
"Saya berharap, lomba ini bisa menjadi pembuka jalan bagi saya untuk menekuni bisnis fashion," tuturnya.
Lastriana Siti Awaliyah
Dengan karya yang diberi judul Reinkarnasi Sinjang Batik Garutan, Lastriana berharap bisa menghadirkan tampilan batik garut yang lebih modern.
"Ide awalnya sih, saya ingin mengubah sesuatu yang lain dari tampilan sinjang batik garutan sehingga bisa tampil lebih modern. Untuk mendapatkan hasil terbaik, saya menerapkan teknik quilting dan cutting," ucapnya.
Ange Angrainy
Melihat kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka minum kopi, membuat gadis asal Sumatera Utara ini merancang busana yang terinspirasi dari aktivitas tersebut.
"Meski judulnya terkesan sederhana, tapi maknanya dalam. Saya ingin mengangkat busana muslimah yang pantas dan modis saat berkumpul di kafe," katanya.
Siti Bunga Firdausi
Dalam rancangannya kali ini, Siti mengusung tema Kawai Nesia yang terinspirasi dari gaya busana tradisional Jepang, seperti yukata dan kimono yang dikolaborasikan dengan kain tradisional Indonesia sehingga menjadi karya Nusantara dengan sentuhan internasional.
Sybil Yusrina Putri
Dengan tema Greek Inspired, Sybil menghadirkan rancangan yang terinspirasi pada eksotisme Yunani yang mengombinasikan warna-warna pastel, putih, hitam, dan gold dalam siluetnya. Meski begitu, Sybil juga mengatakan bahwa dirinya tetap menggunakan bahan-bahan dari Indonesia.
"Walaupun terinspirasi pada Yunani, tapi saya memakai bahan-bahan yang ada di Indonesia. Saya ingin membuat bahan yang harganya murah menjadi terlihat mahal. Saya tidak mau orang yang kelak membeli karya saya mengatakan bahwa penampilan brand saya tidak semahal seperti yang tertera di price tag," katanya.
Ade Nurhasanah
Dalam rancangan yang berjudul The Feminine Side Of Dendelion, Ade lebih mengutamakan pemanfaatan bahan-bahan yang ringan untuk busana rancangannya.
Halida Noor
Dengan mencoba memadukan hanbok dari Korea dan draperi khas Dewi Yunani yang berasal dari Eropa dengan batik banyumas dan tenun makassar, Halida menamakan rancangannya Etnika Globatika. Untuk mendapatkan garis rancangan yang asimetris, Halida menggunakan kerut-kerut dan draperi sehingga tampak muka dan belakang baju rancangannya menjadi berbeda.
(tty)
08 Aug, 2012
-
Source: http://lifestyle.okezone.com/read/2012/08/08/29/675061/inilah-15-finalis-lomba-rancang-busana-muslim-i
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com