, Jakarta - Predikat duta lingkungan yang disandangkan pada diri figur publik secara tak langsung mengharuskan mereka menjalankan pola ramah lingkungan. Berikut ini petikan wawancara dengan Valerina Daniel yang dikenal sebagai presenter, penulis buku, dan mantan None Jakarta.
Sejak kapan jadi duta lingkungan?
Pada 2005, Dana Mitra Lingkungan meminta saya menjadi spoke person untuk kegiatan-kegiatan ramah lingkungan. Saat kasus flu burung merebak, bersama Dana Mitra saya ikut membersihkan kandang-kandang dan melakukan penyuntikan agar masyarakat tahu bahwa kebun binatang sudah aman dikunjungi.
Kemudian saya diminta Pak Rahmat Witoelar, Menteri Lingkungan Hidup, menjadi Duta Lingkungan.
Apa tugasnya?
Segala macam isu lingkungan, mulai dari konservasi satwa, pelestarian hutan, hingga isu pemanasan global dilakoni. Keluar-masuk sekolah, perguruan tinggi, ke komunitas-komunitas masyarakat, bahkan ke pedesaan untuk menularkan kepedulian terhadap lingkungan.
Anda juga menulis buku?
Saya pernah memproduksi leaflet COP13 (Cara Oke Pelihara Bumi) yang berisi panduan-panduan praktis memelihara lingkungan. Ide dan materinya dari saya. Kemudian pada 2009 menulis buku Easy Green Living yang berisi kisah-kisah inspiratif untuk menyelamatkan lingkungan dengan tip-tip yang mudah. Aku juga menulis 10 buku cerita anak seri Aku Sayang Bumi dan Aku Peduli Lingkungan.
Berapa sih honor sebagai duta?
Itu banyak sekali ditanyakan. Jujur, sama sekali tidak dibayar sepeser pun. Tidak ada kontrak dan tidak ada honor. Tapi aku bahagia melakukannya karena ini menjadi wadah aktualisasi dan kontribusiku pada lingkungan. Jangan dilihat dari segi ekonominya.
AMIRULLAH I SUDRAJAT I FANNY FEBIANA
Orignal From: Jadi Duta Lingkungan, Valerina Daniel Tak Dibayar