JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan bahwa kenaikan harga barang kebutuhan pokok dipengaruhi oleh keterbatasan transportasi.
"Dengan peningkatan demand kita juga tentunya juga melihat ada unsur keterbatasan prasarana dengan prasarana transportasi yang belum cukup di beberapa titik di Pulau Jawa dan luar," sebut Gita, dalam konferensi pers, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (16/7/2012).
Dijelaskan dia, kenaikan barang kebutuhan pokok bisa disebabkan karena faktor permintaan dan penawaran. Harga sangat tergantung sejauh mana pasokan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi kebutuhan masyarakat menjelang hari besar keagamaan, seperti Lebaran, meningkat.
Selain itu, Gita menyebutkan, harga naik karena adanya kondisi transportasi yang kurang baik. Sebagai solusi, sarana transportasi harus disediakan secara total.
"Supaya tidak ada lagi keterbatasan dan itu saya yakin akan sangat mempengaruhi stabilitas harga," ucapnya.
Terhadap adanya peran pedagang yang meningkat jelang hari keagamaan, Gita pun berpendapat, itu terkait dengan keterbatasan pasokan barang kebutuhan pokok.
Bila pasokan tidak mencukupi maka Pemerintah pun akan mendatangkan dari dalam dan luar negeri. Pasokan barang kebutuhan pokok akan ditambah mengingat adanya konsumsi di luar batas kewajaran.
Oleh sebab itu, Gita pun menganjurkan untuk mengkaji ulang pola konsumsi untuk produk-produk tertentu, seperti konsumsi beras. Menurut dia, Indonesia harus melihat negara-negara lain sebagai acuan dalam mengkaji pola konsumsi.
"Ini selalu saya anjurkan, himbau di kalangan asosiasi dan Pemerintah Daerah, di mana kalau kita mau membuahkan stabilitas harga bukan hanya terkait pasok tapi terkait pola konsumsi kita," paparnya. "Pokoknya komitmen kita dari Pemerintah, intinya, menjamin ketersediaan pasokan," tandas Gita. <!--Baca Juga Lipsus Asuransi 2011 Kompas.com -->
Orignal From: Harga Naik karena Keterbatasan Transportasi
