- Bila makanan rumah sakit sering diprotes karena rasanya yang tidak enak, mungkin sudah sering dilakukan pasien. Namun bagaimana bila makanan rumah sakit diprotes karena tidak memenuhi standar kesehatan dan gizi pasien?
Kejadian ini dialami Carolyn Thomas dari Victoria. Warga negara Amerika ini memiliki penyakit jantung sejak tahun 2008. Ketika itu, Carolyn mengalami serangan jantung masif dan harus dirawat di ruang perawatan intensif selama beberapa hari.
"Saya kira saya akan diberikan buah-buahan atau sayur, tapi ternyata makanan pertama saya di ruang perawatan intensif adalah daging sapi panggang dan sandwich dengan roti putih," ujar Carolyn kepada CBC, Selasa 3 Juli 2012.
Padahal menurut dokter di Rumah Sakit St. Jhon''s di Springfield, Amerika, Monica Kidd, pasien serangan jantung sebaiknya mengkonsumsi beras merah, buah, dan mengurangi daging merah. Namun sayangnya, Kidd menemukan di sejumlah rumah sakit, makanan yang disajikan adalah nasi putih instan dan daging olahan. "Ini sangat membingungkan bagi pasien," ujar Kidd.
Keadaan ini menciptakan sebuah perhatian baru bagi pasien di Amerika. Sekarang, pasien tidak hanya mencari fasilitas dan kenyamanan saat perawatan, melainkan pula bagaimana rumah sakit menyajikan makanan bagi mereka.
"Pasien sekarang semakin cerdas. Banyak dari mereka yang sudah tahu keadaan dirinya dari mencari rumah sakit dengan layanan penyajian makanan yang sehat dan tentunya sesuai dengan sakit yang mereka derita," ujar Kidd.
Kidd memperkirakan, ada 30 persen rumah sakit di Amerika menyajikan makanan yang seharusnya dibuang. Tidak hanya karena pasien menolak untuk memakan makanan tersebut, melainkan karena pasien memilih puasa sebelum rumah sakit menyajikan makanan sesuai prosedur kesehatan yang harus mereka jalani.
Menurut penelitian yang dilakukan ahli gizi Montreal''s Jewish General Hospital, Paule Bernier, kebanyakan rumah sakit tidak memiliki anggaran lebih untuk penyajian makanan mereka. Rumah sakit hanya menyediakan 1 persen dari total anggaran untuk makanan atau rata-rata US$ 8 per hari.
Bernier melakukan survei terhadap 200 pasien yang menjalani perawatan medis di empat rumah sakit besar di Amerika. 200 pasien ini mewakili beberapa kategori penyakit besar yang biasa diderita pasien perawatan medis. Hasil survei itu cukup mengejutkan, karena 34 persen pasien mengeluh makanan yang disajikan tidak sesuai dengan standar prosedur kesehatan.
Selain itu, dari hasil survei juga didapat, bila 69 persen pasien protes karena rasa makanan yang tidak enak, 60 persen protes saat penyajian makanan pertama, dan 76 persen merasa kecewa dengan temperatur makanan.
"Ketika seseorang sakit, mereka membutuhkan protein dan kalori yang berbeda dari pada ketika mereka sakit sebab ada luka yang harus disembuhkan dan jaringan baru yang harus diganti," ujar Bernier.
CHETA NILAWATY | CBC NEWS
Orignal From: Bila Makanan Rumah Sakit Jadi Sumber Masalah