Tuesday, July 3, 2012

Presiden Dorong Australia Jadikan RI Pusat Produksi dan Inovasi


DARWIN, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendorong para pelaku bisnis di Australia menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi dan inovasi.

"Jadikan Indonesia  hub anda. Memiliki perkebunan, pabrik dan bisnis center di Indonesia akan membuka pasar lebih luas untuk bisnis anda," kata Presiden saat santap siang bersama komunitas binis Australia-Indonesia di Darwin, Australia, Selasa (3/7/2012).

Presiden mendorong para pelaku binis di Australia untuk memanfaatkan letak geografi, kependudukan, stabilitas, demokrasi, ekonomi yang kuat dan pekerja yang kompetitif yang dimiliki Indonesia.

Indonesia, menurut Presiden memiliki 240 juta penduduk dan 40 juta diantaranya merupakan kelas menengah. Dari segi jarak, Australia-Indonesia yang hanya 2-3 jam penerbangan dan beberapa hari pelayaran. Selain itu, dari Australia, Indonesia menjadi pintu masuk ASEAN. "Anda dapat meraih 600 juta penduduk (ASEAN)  dan lebih dari tiga miliar dolar AS pasar ASEAN, anda memiliki lebih luas dan mempengaruhi pasar Asia Timur," katanya.

Ia menambahkan, Australia, terutama di Northern Territory memiliki kedekatan dengan Indonesia bagian Timur terutama Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Maluku.

Pengembangan kawasan di Indonesia Timur tersebut akan mendorong meningkatnya keterhubungan antar kedua belah pihak dan mengembangkan perekonomian menjadi lebih besar.

Untuk itu, Presiden mengajak pelaku bisnis di Australia juga turut berpartisipasi dalam proyek masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia.

Sementara itu, Presiden Yudhoyono mengungkapkan, perdagangan kedua belah pihak terus meningkat dalam lima tahaun terakhir. Pada 2011, perdagangan kedua negara mencapai 10,76 miliar dlolar AS, meningkat 11,3 persen dibandingkan 2010.

  <!--Baca Juga Lipsus Asuransi 2011 Kompas.com -->








































Orignal From: Presiden Dorong Australia Jadikan RI Pusat Produksi dan Inovasi