Thursday, January 3, 2013

Tiga Kesalahan Populer Ancam Keharmonisan Pasutri



MENGARUNGI bahtera rumah tangga memang tidak mudah. Banyak tantangan dan hambatan yang selalu menghadang. Berikut ini beberapa masalah populer yang sering dialami pasutri.

Masalah yang seharusnya sepele terkadang harus menjadi besar karena tidak ada niat baik untuk menyelesaikannya. Bahkan tanpa sadar, pasangan pun melakukan kesalahan kecil yang berkali-kali dilakukan. Apa sajakah itu? Berikut kesalahan yang sering terjadi pada pasangan seperti dilansir Boldsky.

Mendiskusikan segalanya dengan orangtua

Meski sudah menikah, banyak pasangan yang masih mendiskusikan semua masalah dengan orangtuanya. Padahal intervensi dari anggota keluarga lain bisa menjadi masalah yang cukup serius untuk mereka. Tak hanya itu, saran dari keluarga lain juga akan membuat pasangan menjadi malu dan ini berimbas pada kehidupan pernikahan. Jadi lebih baik selesaikan masalah hanya diantara Anda berdua dan jangan melibatkan orang lain di dalamnya.

Masih memprioritaskan teman

Sebenarnya ini adalah masalah paling umum yang dibuat oleh pasangan. Menikmati sisi personal memang baik, tapi bukan berarti timbul problema lain. Misalnya saja, membiarkan pasangan menunggu dirumah, sementara Anda justru bersenang-senang dengan teman. Tentu saja itu sangat menjengkelkan. Pasangan juga perlu menikmati waktu bersama dengan Anda.

Anak mama

Ini biasanya juga menjadi salah satu kesalahan yang paling umum dilakukan para pria. Pasangan seringkali bertengkar karena ibu mertuanya banyak ikut campur atau bahkan lebih dominan dalam kehidupan rumah tangga anaknya. Pria yang 'anak mama', biasanya hanya mendengar satu cerita dari satu sisi saja dan malah melakukan apa yang dikatakan ibunya. (ind)
(tty)




Orignal From: Tiga Kesalahan Populer Ancam Keharmonisan Pasutri

Dituding Memperlambat Sidang Cerai, Ini Jawaban Demian


Jakarta - Proses perceraian Yulia Rachman dan Demian berjalan begitu lama. Kuasa hukum Yulia, Petrus Balapatyona melihat ada ketidakberesan dalam kasus kliennya.

Menurut Petrus, proses peceraian berjalan begitu lama karena pihak Demian memperlambat memberikan saksi dan bukti. Pihak Demian pun dengan tegas membantah tudingan tersebut.

"Itu kewenangan hakim, sidang bisa per dua minggu bisa per tiga minggu," ungkap kuasa hukum Demian, Sofia Bettrys Mandagi saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Kamis (3/1/2013).

"Soal lama itu dari hakim sendiri, bukan dari pihak yang berperkara. Kita tetap perlukan sesuai agenda sidang," tambahnya.

Sofie menegaskan, pihaknya tak bermaksud membuat proses perceraian berjalan lambat. "Kalau dari Demian inginnya segera selesai. Semua berjalan baik," tandasnya.

Yulia sudah sejak Mei 2012 lalu menggugat cerai Demian di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Keduanya menikah pada Desember 2008.


(fk/mmu)



<!--HUT ke-13, detikcom bagi-bagi 13 iPad 2, juga puluhan ribu tiket bus dan kereta. Daftar di sini. -->



Orignal From: Dituding Memperlambat Sidang Cerai, Ini Jawaban Demian