Sunday, July 8, 2012

Keraton Yogya Tampilkan Pusaka Kepada Presiden Cek






, Yogyakarta -Presiden Republik Cek Vaclav Klaus beberapa hari ini berada di Indonesia. Dia negerinya langsung terbang lebih dulu ke Yogyakarta. 

Setelah mendarat di Bandara Adisucipto sekitar pukul 10.45 WIB, bersama delegasinya, Presiden Vaclav Klaus mengunjungi Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Dia berada di kompleks candi itu bersama Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Andi Malarangeng dan Bupati Sleman Sri Purnomo. 

Lawatan Presiden Vaclav Klaus lalu menuju Keraton Yogyakarta. Di keraton, dia dipandu secara langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X yang didampingi istri GKR Hemas serta para putri-putrinya, Minggu 8 Juli 2012. 

Dalam kunjungan singkat sekitar setengah jam tersebut, Sultan dan keluarganya menjadi guide dan memberikan penjelasan secara langsung seluruh isi dan sudut keraton hingga koleksi keris pusaka dan tombak di Tratag Bangsal Kencono Keraton.

Sultan sendiri yang menjelaskan kepada Klaus koleksi benda keraton seperti yang tertuang dalam Banyak Dalang Sawung Galing Harda Walita Kacu Mas yang terbuat dari emas murni. Barang-barang tersebut diantaranya berupa patung hewan seperti Banyak (Angsa), Naga dan Ayam Jantan.

"Banyak Dalang Sawung Galing itu menjadi simbol harapan dimana Raja yang bertahta memiliki sifat-sifat yang tersimpan dari benda-benda tersebut seperti ketegasan dan mengayomi," kata Juru Bicara Pemprov DIY, Kuskasriati yang turut hadir dalam kesempatan kunjungan negara tersebut.

Selain mendapat penjelasan dari pusaka-pusaka yang dikeluarkan dan dipajang berjejer di atas meja dengan tetaburan bunga itu, Sultan juga menjelaskan kepada Klaus mengenai fungsi-fungsi ruang yang ada di kompleks keraton, mulai bagian utama seperti Bangsal Kencono tempat menyambut tamu VVIP hingga tempat khusus pendopo tempat para abdi dalem memainkan karawitan setiap tamu datang. 

Dalam sesi perjalanan mengitari kompleks Keraton sore itu, tiba-tiba Presiden Klaus terpaku pada bebunyian gamelan yang mengalun pelan agak jauh dari tempatnya berdiri. Lantas dia bertanya kepada Sultan soal kegiatan karaitan di kompleks itu.

Klaus pun lantas mendekati para pengrawit yang tengah bermain irama Gending Monggang dari perangkat Guntur Laut dan berdiam sejenak untuk mendengarkan musik yang ditabuh para abdi.

"Gending Monggang ini khusus ditabuh ketika Ngarsa Dalem atau Presiden keluar. Ini khusus untuk menyambut tamu agung," kata Kuskasriati.

Sultan HB X seusai mengantar tamunya keluar mengaku tidak ada pembicaraan khusus dengan Presiden Vaclav Klaus. Menurutnya, kunjungan hanya singkat karena besok pagi Presiden Klaus diagendakan bertemu dengan Presiden SBY di Jakarta. "Waktunya hanya singkat karena sore ini harus ke Jakarta besok harus bertemu Presiden," kata dia.

Menurut Sultan, kunjungan yang dilakukan hanya untuk melihat sejumlah benda koleksi. Hal tersebut berkaitan dengan upaya memperkuat hubungan yang telah terbangun selama 10 tahun terakhir antara DIY dengan Republik Cek. 

Kerjasama yang telah terbangun selama ini lebih ke arah budaya. "Budaya itu macam-macam tidak harus seni, bisa juga pendidikan," katanya. Sultan berharap kerjasama dengan Republik Cek saat ini yang bisa diperdalam adalah memperkuat basis Teknologi Informasi di Yogyakarta.

PRIBADI WICAKSONO





Orignal From: Keraton Yogya Tampilkan Pusaka Kepada Presiden Cek